Motivasi Bijak dari Sahabat

Posted by Unknown , Sunday, February 10, 2013 2/10/2013 08:33:00 AM

Kita memang tidak dapat memenuhi semua yang orang lain inginkan dari kita. Namun kita masih dapat melakukan satu hal penting dari diri kita. Bukan untuk orang lain, namun untuk diri kita sendiri. Egois? Bukan egois namanya. Namun apa yang kita lakukan untuk diri sendiri, merupakan salah satu motivasi bagi kita untuk dapat berbuat yang terbaik terhadap orang lain. Pada saat kita tidak mampu melakukan semua yang orang lain ingin kita melakukannya? Bagaimanakah tanggapan yang kita berikan dalam memberikan jawaban? Itulah yang sedang kita lakukan terhadap diri kita sendiri. Dan perlakukan kita baik berupa ucapan, sikap, maupun ekspresi, merupakan perlakuan terbaik kita terhadap diri kita sendiri. 

Teman, pernahkah engkau mengalami satu kondisi ketika engkau merasakan kesulitan? Sulit yang hadir menyapamu, karena engkau dalam kondisi belum siap saat ia datang menemuimu. Sedangkan kesulitan tersebut engkau anggap diantarkan oleh orang yang mendatangimu. Ya, pernahkah? 

Padahal pada saat yang sama, engkau ingin sampaikan saja bahwa engkau tidak sanggup melakukannya. Apa sulitnya, coba? Namun engkau masih mengingat dan menimbang berbagai hal dan kemungkinan, sebelum engkau memberikan tanggapan. Akibatnya, memang sebenarnya engkau tidak sanggup memenuhi permintaan yang datang padamu. Alhasil, kekecewaan pun beralih pada pihak yang mendatangimu. Lalu, bagaimana engkau menanggapinya? Ketika engkau menyadari hal tersebut? 

Tidak banyak yang dapat kita lakukan, saat menghadapi kenyataan serupa. Selain hanya menenangkan diri sendiri terlebih dahulu. Kemudian mengajaknya berpikir dan menemukan solusi. Dan salah satu solusi adalah dengan cara menulis serangkaian kalimat berinti pesan 'permohonan maaf'. Atau dapat pula dengan menyampaikan langsung pada yang bersangkutan, bahwa apa yang engkau lakukan memang tidak dapat memuaskan keinginan pengharap padamu. Atau dapat pula dengan mengekspresikan penyesalanmu di hadapan beliau, bahwa engkau sangat prihatin dengan keadaan. 

Ternyata engkau memang tidak dapat memenuhi semua keinginan orang lain yang sampai padamu, dan engkau menyadari akhirnya. Kesadaran yang membuatmu segera menggerakkan diri lagi, lalu berusaha untuk menemukan jawaban. Semoga dalam lain kesempatan, engkau segera menyatakan tidak apabila engkau memang tidak mampu dan merasa begitu. Demikian pula halnya kalau engkau sudah benar-benar yakin dan percaya bahwa engkau bisa. Maka engkau dapat mengiyakan dengan segera. Tentu saja setelah mempertimbangkan segalanya dengan matang. Karena engkau adalah seorang yang penuh dengan pertimbangan. Sehingga tidak mudah bagimu untuk memutuskan untuk melakukan tindakan, tanpa memikirkannya terlebih dahulu. 

Tentu saja, tidak selamanya pemikir berlama-lama dalam pertimbangannya, sebelum sempat berbuat. Karena terkadang, pemikir perlu mengambil sikap sebelum waktu terus bergulir. Ya, karena saat ini dan detik ini adalah keharusan baginya untuk mengambil sikap, berbuat dan bergerak. Karena ia pun telah yakin, bahwa waktu sedetik saat ini tidak akan pernah terulang lagi. Makanya, ia berubah. 

Mempertimbangkan dan berpikir sebelum berbuat, ada baiknya. Agar, tidak tergegabahkan dan tergesakan ia dalam memberikan ekspresi ataupun sikap atas apa yang semestinya ia lakukan.  Selain itu, pribadi yang penuh dengan pertimbangan akan mencerna terlebih dahulu, bagaimana efek yang akan terhadirkan.

Seorang pemikir yang terkadang tidak gesit, tentu mempunyai kelebihan pula. Karena di balik kelemahannya yang penuh dengan pertimbangan, ia adalah seorang perencana yang baik.

0 Response to "Motivasi Bijak dari Sahabat"

Post a Comment

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ