Yawn

Posted by Unknown , Monday, February 18, 2013 2/18/2013 09:35:00 PM

C78CFB59525D8620A655F4C0D3B966C7
Jadwal kehidupanku berubah akhir-akhir ini. Mulai dari waktu memulai aktivitas, jadwal bobo, hingga jadwal mandi pagi sekalipun. Yes, berubah total, seratus persen. Karena aku tidak ingin menjadi diriku yang lama. Dan aku ingin menjadi pribadi yang berbeda dari biasanya. Aku ingin menjadi hebat. Namun tidak mudah, teman...

Pengalaman berubah yang aku jalani, sungguh terasa berat awalnya. Namun lama kelamaan, mulai terasa indahnya, cemerlang dan anggun kesannya. Meskipun terlihat pelan dan perlahan, namun tidak lamban. Karena aku memang demikian adanya. Aku tidak ingin menjadi seperti yang orang lain sampaikan tentangku, sedangkan aku meyakini dan menyadari bahwa bukan demikian adanya aku. So, misi perubahan yang mulai ku perketat pengaplikasiannya ini, adalah dalam rangka menemukan diriku yang sejati, dan inilah aku yang sesungguhnya. Karena aku bukan dia, dirinya atau sesiapa saja. Namun aku adalah seorang yang tetap akan diriku.

Awalnya memang berpesan memaksakan, namun ujung-ujungnya menjadi kebiasaan. Termasuk salah satu aktivitas yang mulai ku rutinkan dalam menjalankan, yaitu merangkai catatan. Aku hampa tanpanya, aku merasa kehilangan selangkah jejak tentang kisah perjalanan kehidupanku, saat belum ku usik ia. Ah! Aku seringkali mengusaha untuk hilangkan beberapa detik waktuku dari catatan harian. Namun, aku belumlah lengkap adanya, tanpa ia bersamaku. Huhuu... perih dan berat di dalam hati. Penuh dan hangat kepala ini, mengingati betapa rinduku tidak dapat terbendung lagi. Saat ada yang ingin dan perlu aku sampaikan, namun belum mengalir dalam rangkaian tulisan. Karena aku tidak selalu dapat menyampaikan apa yang aku ingin alirkan, dalam nada suara, teman... dan inilah aku. So, keep friendship yach. 

Begitu pula adanya engkau, aku menyadari. Bahwa aku tidak dapat memintamu untuk menjadi seperti yang aku mau. Karena aku sangat yakin seyakin-yakinnya, bahwa kita memang pribadi yang Allah Ciptakan dengan segala keistimewaan yang hingga detik ini melekat pada kita. Bukan untuk menghilangkan perbedaan, lalu kita larut dalam kebersamaan yang tanpa alasan. Namun justru karena alasan yang telah terpatri erat di dalam ingatan, maka aku ingin kita hanya palingkan pandangan pada makna kehadiran. 

Aku, belum dapat membayangkan bagaimana hari-hari yang aku jalani hingga saat ini, jika saja kita tidak pernah bersapaan sebelum ini. Begitu pula dengan beraneka harapan serta impian, cita dan ingatan yang bersemi di hamparan alam kehidupan, aku tidak terlalu yakin dapat menatapnya dengan lebih leluasa, kalau saja kita belum pernah saling bergenggaman jemari pada waktu pertama kali kita berkenalan. Begitu pula halnya dengan aneka senyuman yang hingga saat ini terkenang-;; ai, semua tentu menjadi bahan pelajaran untuk kita ya. Lalu, abadikan ia di dalam lembaran pengalaman, adalah salah satu pilihan yang dapat kita petik artinya. 

Sebenarnya, awal mampir di sini, aku sudah ingin rebahan. Namun, aku perlu menitipkan dulu beberapa untai pesan dalam catatan. Catatan yang dapat menjadi jalan bangunkanku dari lelap panjangku. Agar aku tidak kelamaan dalam rehat yang melenakan. Supaya segera ku bangkit lagi untuk teruskan mimpi-mimpi saat ku terjaga dini hari.

Lembut dan elok akhlaknya menjadi mahkota yang menghiasi penampilan dalam nyata. Terlihat sosok yang belum pernah terbayangkan sebelumnya, dalam dunia yang sesungguhnya. Wahai, jelita dan penuh pesan. Aku ingin menjadi seperti dirinya, ia yang menitipkan teladan. Tidak hanya melalui ucapan, pandangan, ataupun sikap dan perbuatan. Namun di sebalik raga ada yang paling berperan. Keimanan nan luhur, tidak ternilai harta berlian. Apalagi intan, permata pun mutiara. Keimanan yang tidak akan pernah dapat dibeli dengan apapun juga, hanya dengan keikhlasan. Engkaukah pribadi demikian? Ku percaya, dalam yakinku.
Tidak perlu banyak bicara untuk menyampaikan pada sesiapa saja, tentang dirimu. Hanya saja, dirimu yang sesungguhnya, dapat tergambar dari ruang ingatan walaupun belum memandang dengan dua mata insan. Karena mata hati, tentu lebih jelas penglihatannya.

Melangkahlah walaupun gelap. Karena gelap tidak selamanya. Berjuanglah terus dan melangkahlah tegap, karena tentu ada nilainya.  Nilai yang diberikan oleh manusia yang engkau damba? Atau nilai dari Pemerhati yang tidak pernah Lalai?

Hmmm... Aku sudah benar-benar sleepy.  Hooaaammm. ^^

0 Response to "Yawn"

Post a Comment

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ